Cari Blog Ini

About Me

Foto saya
aku tuch mungkin saat pertama ketemu kesannya kayak anak jutek gitu, tapi padahal nggak lo... aku anaknya baik hati, ya walopun kadang keras kepala sich, hehehe nim ku di kelas : 109421420188

Label

Jumat, 30 November 2012

ketrampilan menjelaskan

A.    KAJIAN TEORI
1.      KETRAMPILAN MENJELASKAN
1.1  Pengertian Menjelaskan
Ketrampilan menjelaskan merupakan ketrampilan yang paling penting untuk dimiliki seorang pendidik atau guru. Karena seorang guru mempunyai tugas pokok untuk menyampaikan sesuatu kepada muridnya dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan proses penyampaian itu melalui menjelaskan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang dimiliki guru akan mempengaruhi tingkat pemahaman yang diterima oleh siswa. Oleh sebab itu ketrampilan menjelaskan wajib dimiliki oleh setiap guru.
Seperti saat kita jalan-jalan bersama adik di taman, dan dia melihat sebuah burung, lalu dia bertanya kepada kita hewan apa itu. Kita dapat langsung menjawab itu burung tanpa memberikan penjelasan tentang hewan itu. Sebaiknya kita memberikan deskripsi atau gambaran yang tepat tentang apa itu burung. Kita dapat menjelaskan kalau burung itu punya sayap, dia bisa terbang dengan sayapnya, dan kita tidak mempunyai sayap seperti burung. Dan setelah kita memberikan penjelasan seperti itu, saat dia melihat kupu-kupu yang terbang, dia akan bertanya lagi, apakah itu juga termasuk burung? Kita harus menjelaskan lagi bahwa tidak semua hewan yang bisa terbang itu dinamakan burung.
Melalui penjelasan dan sedikit deskripsi di atas, dapat membuat kesimpulan bahwa menjelaskan merupakan suatu proses penyampaian informasi, mendeskripsikan secara lisan tentang benda, fakta, keadaan dan data untuk dapat dimengerti dan dipahami oleh penerima informasi. Dalam pengajaran, menjelaskan merupakan sebuah proses penyampaian informasi pelajaran, mendeskripsikan secara lisan  secara sistematis, yang bertujuan untuk memberi tahu apa yang siswa belum pahami atau ketahui, menjadikan siswa mengerti dan memahami dengan menggunakan bukti atau contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menjelaskan sebaiknya guru tidak memberikan semua informasi kepada siswa, penyampaian informasi perlu, tapi sedikit inti dari informasi itu tidak diberikan kepada siswa, agar siswa dapat menelaah dan berfikir kritis sebagai umpan balik atas penjelasan guru. Siswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, guru sedikit harus memancing siswa untuk merespon apa yang kurang dalam penjelasan guru. Sehingga akan ada sesuatu yang diharapkan adanya interaksi yang terjadi antara guru dan murid.  Guru bukan menjadi pusat informasi bagi murid, tapi guru hanya sebagai perantara informasi kepada muridnya.
1.2. Tujuan Menjelaskan:
1.      Membimbing peserta didik untuk memahami konsep, dalil, rumus
2.      Membimbing peserta didik untuk berfikir
3.      Mendapatkan balikan dari pemahaman siswa
4.      Membimbing siswa dalam proses belajar untuk memecahkan masalah
5.      Membimbing siswa untuk memahami pertanyaan yang dikemukakan guru kepada muridnya
1.3. Prinsip-Prinsip Menjelaskan:
1.      Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah, atau akhir pelajaran
2.      Penjelasan harus relevan dengan tujuan kegiatan belajar mengajar
3.      Penjelasan harus bermakna bagi peserta didik
4.      Penjelasan diberikan sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik
5.      Penjelasan dapat diselingi dengan Tanya-jawab
6.      Penjelasan harus menarik bagi peserta didik dan sesuai dengan kompetensi dasar
1.4. Komponen Ketrampilan Menjelaskan yang Harus Dimiliki Guru:
1.4.1.  Merencanakan materi penjelasan, yang mencakup:
·         Menganalisis masalah
·         Menentukan hubungan
·         Menggunakan hokum, rumus, dan generalisasi yang sesuai
1.4.2. Menyajikan penjelasan
·         Kejelasan                       : bisa dalam bentuk kejelasan suara, kata, kalimat
·         Penggunaan contoh dan dan ilustrasi: dalam kehidupan sehari-hari dan yang ada di  lingkungan kita, yang masih relevan dengan pembelajaran
·         Pemberian tekanan        : digunakan untuk menonjolkan hal-hal yang penting untuk (menghindari salah pengertian)
·        Balikan                           : melihat keefektifan penjelasan guru, siswa telah mengerti atau belum dengan penjelasan yang diberikan, dengan menggunakan pertanyaan, dsb
·         Intonasi suara                : tidak selalu rendah, atau selalu tinggi
·         Penggunaan waktu diam: memberikan jeda kepada sisiwa untuk menelaah apa yang baru saja disampaikan, melihat respons siswa
·        Keantusiasan                  : semangat dalam menjelaskan akan mempengaruhi semangat peserta didik dalam menerima pelajaran
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam memberikan penjelasan perlu menggunakan intonasi bahasa sesuai dengan materi yang dijelaskan. Dalam pada itu perlu ada variasi dalam memberikan tekanan, perlu pula membuat struktur sajian, yaitu memberikan informasi yang memberikan arah atau tujuan utama sajian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
 Memberikan ikhtisar dan pengulangan.
 Menguraikan atau mengatakan dengan kalimat lain tentang jawaban yang diberikan      peserta didik.
• Memberikan tanda atau isyarat lisan, seperti pertama, kedua, dan sebagainya.
Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru memperhatikan gerak-gerik dan mimik peserta didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami atau meragukan, menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik perhatian atau tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka selama memberikan penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan berilah kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Karakteristik guru dalam menjelaskan juga berbeda antara yang satu dengan yang lain, maka penangkapan penjelasan yang diterima oleh siswa juga berbeda. Kadang kala ada guru yang hanya monoton menjelaskan saja di depan kelas, tanpa ada interaksi dengan siswanya, ada pula guru yang menjelaskan sedikit, dan selanjutnya diserahkan oleh siswa.
Sebaiknya dalam menjelaskan materi kepada siswa, seorang guru dapat menggunakan learning with fun, guru  melihat situasi dan kondisi yang sedng dialami oleh siswa, saat siswa sudah agak malas buat belajar, guru dapat sedikit memberikan gurauan atau permainan untuk mengembalikan kondisi semangat para siswa. Seorang guru juga tidak harus berdisiplin keras dalam mendidik, disiplin itu penting, tapi kalau berlebihan akan membuat para siswanya merasa tertekan berada dalam kelas, bukan lagi learning with fun, tapi menjadikan learning with afraid. Dengan kondisi semacam itu, akan lebih sulit bagi siswa untuk menerima materi.
Penjelasan guru yang dapat diterima baik oleh siswa, ketika siswa itu merasa nyaman di kelas. Dan penjelasan dari guru pun tidak monoton hanya menjelaskan tentang pelajaran, saat menjelaskan ada saat-saat guru harus tegas, harus bergurau dengan siswa, dan mengerti tentang keadaan siswa. Ketrampilan menjelaskan bagi seorang guru sangat diperlukan, semain banyak guru tersebut dapat mengapresiasikan dirinya atau kemampuan untuk menjelaskan di depan kelas, diharapkan semakin baik penerimaan informasi pelajaran dan pemahaman kepada para siswanya.


2.              KETRAMPILAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
2.1.    Konsep Media Pembelajaran
Dalam melaksanakan kompetensi pedagogic, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Namun dalam implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton masih cukup popular di kalangan guru dalam proses pembelajaran. Media disebut juga sebagai “bahasanya guru”
Banyak pendapat mengenai arti dari media pembelajaran, menurut John D. Latuheru (1988) menyatakan bahwa media dalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh menusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide sehingga ide atau pendapat yang dikemukakan itu bisa diterima oleh penerima. Sadiman (1986) memberikan batasan tentang media yang dikaitkan dengan bidang pendidikan. Sadiman menyatakan bahwa media segala sesuautu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangasang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dengan demikian tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses pembelajaran itu sendiri.
Penggunaaan media di dalam kelas dapat lebih mempengaruhi penangkapan materi yang diberikan guru kepada siswa, karena dengan menggunakan media, guru tidak hanya berceramah di depan kelas yang dapat membuat bosan para siswa, tapi ada variasi lain dalam pelajaran saat mengguanakan media tersebut. Dengan media tersebut, siswa dapat lebih mengingat materi yang diajarkan. Dan diharapkan guru dapat kreatif dan inovatif dalam membuat dan mengaplikasikan media tersebut dalam pembelajaran, yang tentu saja harus sesuai dengan materi pembelajaran. Tidak  ada satu media yang lebih tepat untuk suatu mata pelajaran, maka kejelian guru dalam melihat situasi dan kondisi untuk penggunaan media tersebut sangat diperlukan.
2.2.    Bentuk-Bentuk Media Pembelajaran
1.              Media audio
Media yang hanya menggunakan indera pendengaran, dan hanya mampu mamanipulasi kemampuan suara semata. Media ini menerima pesan verbal dan non verbal.  Pesan verbal yakni bahasa lisan, seperti kata-kata. Pesan non verbal seperti bunyi-bunyian, vokalisasi. Media seperti ini dapat diaplikasikan dalam bentuk audio tape, rekaman, dll. Radio dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, dan yang mungkin digunakan di dalam kelas adalah dengan menggunakan kaset rekaman.
2.              Media visual
Biasa disebut juga dengan media grafis. Media yang hanya menggunakan alat indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan dalam media visual, yakni verbal dan non verbal. Pesan verbal terdiri atas kata-kata (tulisan). Dan non verbal terwujud dalam symbol-simbol. Contohnya antara lain: (1) gambar/foto, (2)sketsa (gambar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail), (3) diagram atau skema,(4) bagan (bagan alur, bagan garis waktu, bagan tabel), (5) grafik (grafik garis,grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran), (6) poster, dan (7) kartun.
3.              Media audia-visual
Media yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus dalam satu proses. Dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Media seperti ini dapat diaplikasikan dalam bentuk film. Program tersebut dapat disalurkan melalui proyektor, televisi, atau LCD.
4.              Multimedia
Media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Merupakan kombinasi dari berbagai media pembelajaran. Dalam penggunaan media ini termasuk pengalaman langsung bisa melalui computer atau internet, dan pengalaman berbuat, seperti darma wisata. Sedangkan termasuk pengalaman terlibat meliputi permainan dan simulasi.
2.3.    Fungsi-Fungsi Media Pembelajaran
Dalam analisis terhadap fungsi terhadap penggunaan media ini difokuskan pada dua hal, yaitu didasarkan pada medianya, dan didasarkan pada penggunaannya.  Pada dasarnya fungsi utaman media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar.
1.              Sebagai sumber belajar.
Media pembelajaran dapat digunakan sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dll.
2.              Fungsi semantic
Kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya dapat dipahami oleh siswa. Pengertian symbol sendiri adalah sesuatu yang digunakan atau dipandang sebagai wakkil sesuatu lainnya.
3.         Fungsi manipulative
Fungsi ini didasarkan pada ciri-ciri umum (karakteristik) yang dimiliki benda.
4.              Fungsi psikologis
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar
5.              Fungsi sosio-kultural
Mengatasi hambatan sosio-kultural antara peserta didik. Peserta didik pasti mempunyai karakteristik yang berbeda dalam satu kelas.
2.4.    Peranan Media Pembelajaran
Peranan media sangat penting dalam pembelajaran. Hal ini karena media dapat meningkatkan kualitas proses da hasil pembelajaran. Dengan menggunakan media diharapkan pelajaran dapat menajdi lebih menarik perhatian para siswa, pelajaran dapt lebih aktif dan mengurangi menggunaan ceramah guru.
cone_dale1
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa,  Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience). Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui prosesperbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa. (Wina Sanjaya, 2008:165)
Dalam era pembelajaran modern, media tidak hanya dipandang sebagai alat bantu bagi guru dalam pembelajaran. Melainkan lebih dari iitu, yaitu sebagia alat penyalur pesan dari pemeberi pesan ke penerima pesan. Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting lagi dapat ula digunakan oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji dan penyalur pesan dalam hal-hal tertentu, media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, menarik (Sutarman, dkk, 2005)
Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukan hal - hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berup alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh karena itu guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan anak didik denganseluruh kepribadiannya.
2.5.    Ketrampilan Menggunakan Media Pembelajaran yang Harus Dimiliki Guru
1.              Ketrampilan memilih media yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Media yang digunakan harus benar-benar mendukung tercapainya kompetensi, kompetensi dasar, serta indicator-indikator pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.              Ketrampilan memilih media yang sesuai dengan karakteristik siswa
Setiap siswa dalam kelas memliki karakterisktik yang berbeda, dan pemilihan penggunaan media sebaiknya dapat mencakup sebagian besar atau keseluruhan karakteristik siswa yang ada di kelas tersebut.
3.      Keterampilan memvariasikan media dan memberdayakan media pembelajaran untuk mendukung tercapainya kompetensi
Seorang guru/calon guru harus dapat memvariasikan beragam media dan menjadikan media menjadi sesuatu yang benar-benar dapat mendukung tercapainya kompetensi pembelajaran dan sekaligus meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
4.      Ketrampilan mengoperasikan media
Media secanggih apapun tentunya tidak berguna apabila guru tidak dapat mengaplikasikannya dengan benar. Maka dari itu setiap guru harus memiliki ketrampilan untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.








B.     APLIKASI
1.      KETRAMPILAN MENJELASKAN
Ketrampilan menjelaskan yang harus dimiliki guru yaitu dapat mencakup semua komponen-komponen ketrampilan menjelaskan.
a.      Kejelasan
“ pada pagi hari ini, kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin, yaitu tentang BUMN dan BUMS. Kemarin telah kita bahas bahwa BUMN adalah badan usaha yang dikelola oleh Negara, dan BUMS adalah badan hukum yang dikelola oleh swasta atau perseorangan. Dan hari ini kita akan mengetahui pengelompokan BUMN dan BUMS. Di BUMN ada persero, perjan, perum, dan BUMD. Sedangkan di BUMS ada perusahaan perseorangan, firma, persekuruan komanditer, persekutuan terbatas, dan yayasan.
“ disekeliling kalian banyak sekali dijumpai untuk bentuk-bentuk badan usaha tersebut. Atau mungkin diantara kalian ada yang orang tuanya menjadi seorang wirausaha? Ya, itu sudah termasuk badan usaha milik swasta. Dan badan usaha Negara ataupun swasta, tujuan utamanya yaitu mencari laba atau keuntungan.”
b.      Intonasi suara dan kecepatan berbicara tidak monoton.
“ tahukah kalian, kalau provider kartu seluler yang sekarang banyak kalian gunakan, yaitu indosat, dulunya itu merupakan perusahaan perseoan, yang dikelola oleh pemerintah. Tapi, sayang sekali, karena saham dari indosat sekarang telah dijual kepada pihak swasta oleh mantan presiden kita. Dan sekarang telah menjadi badan usaha yang dikelola oleh swasta.
“ kenapa bisa terjual? Karena untuk membayar hutang Negara kita. Dan untuk menjadi bumn, syarat nya adalah sebagian besar, atau seluruh modalnya harus berasal dari Negara, karena sahamnya indosat telah dijual kepada pihak swasta, maka kepemilikan dari indosat akan beralih kepada pihak swasta.”



c.       Penggunaan contoh dan ilustrasi
“ sebelumnya telah ibu jelaskan, tentang bumn dan bums yang ada di sekitar kita ada banyak sekali, salah satunya tadi yaitu para wirausahawan, yang mungkin diantara kalian orang tuanya ada yang merupakan wirausahawan. Selain itu disekeliling kita masih banyak contoh dari bumn dan bums. Pernahkan kalian naik kereta api? Perusahaan kereta api itu juga termasuk bumn.
“ dulu kereta api digolongkan dalam perjan, atau perusahaan jawatan. Tapi sekarang perjan sudah dihapuskan, dan perusahaan kereta api di alihkan menjadi perusahaan persero. Hal yang sama juga terjadi kepada pegadaian. Dulunya itu perusahaan jawatan, dan sekarang dialihkan menjadi perusahaan persero. Dan yayasan-yayasan yatim piatu dan sebagainya itu juga dikelola oleh pihak swasta, yayasan merupakan satu-satunya badan usaha yang tidak mencari laba, yayasan didirikan untuk tujuan social.”
d.      Pemberian tekanan.
“Perseroan terbatas, kalian tahu kenapa dinamakan perseroan “terbatas”? karena hak dan kewajiban para pemegang saham terhadap perusahaan “terbatas” pada kepemilikan saham mereka di perusahaan. Perseroan terbatas juga dibagi lagi menjadi dua, yaitu perseroan terbatas terbuka dan tertutup. “PT terbuka” karena perusahaan sudah menjual saham go public. “PT tertutup” karena perusahaan sudah tidak beroperasi lagi, perusahaan yang hanya tinggal nama.”
e.       Penggunaan Waktu Diam
Dalam proses pembelajaran, diharuskan ada jeda untuk membiarkan para siswa menelaah pelajaran yang telah disampaikan guru, dan guru juga dapat melihat gerak-gerik ekspresi dari siswa, apakah siswa tersebut dapat memahami dan menangkap apa yang disampaikan oleh guru atau belum. Dan membiarkan bekerja otak pada siswa istirahat, tidak terlalu diforsir untuk menerima pelajaran.
Penggunaan waktu diam ini juga bisa digunakan untuk sedikit melakukan sedikit refreshing, seperti tebak-tebakan dengan siswa.
“ ada seorang bisu yang pergi ke toko kacamata, dia memberi isyarat sedemikian rupa kepada penjual sehingga penjual bisa mengerti apa yang dimaksud oleh si bisu. Dan ketika ada seorang buta yang pergi ke toko kacamata tersebut, bagaimana cara dia mengungkapkan apa yang dimau kepada penjual kacamata?”
f.       Antusias.
“ ayo ayo kok sudah lemas semua? Sudah capek ya? Pelajarannya tinggal sedikit kok, setelah ini kalian bisa istirahat. Kalian semua benar-benar anak yang cerdas.”
g.      Balikan.
“ perseroan terbatas terbuka adalah perusahaan yang sahamnya sudah go public, dan perseroan terbatas tertup adalah perusahaan yang hanya tinggal nama”
“ apa go public itu?”
go public yaitu perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat luas, kalian pun bisa membeli saham perusahaan tersebut. membeli sahamnya dalam bentuk kertas satu lot. Satu lot biasanya terdapat 500 lembar saham. Dan satu lembar saham biasanya berharga rp. 1000 sampai rp.1500 tergantung pada setiap perusahaan. Kalian bisa membeli minimal satu lot saham itu. Kalau kalian mempunyai uang, mungkin kalian bisa mencoba untuk membeli saham dari perusahaan, sedikit-sedikit kalian bisa belajar berbisnis dengan menggunakan saham”
“di mana kita bisa membeli saham-saham itu?”
“kalian bisa membeli saham itu di BEI bursa efek Indonesia”








2.      KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MEDIA
Ada banyak sekali empat macam media pembelajaran, seperti audio, visual, audio-visual, dan multimedia. Dan dari empat macam itu terdapat banyak jenis media, seperti televise, rekaman, radio, gambar-gambar, tulisan yang ditempel di kelas itu juga termasuk media.
a.      Audio
Audio dalam bentuk kaset atau rekaman, bisa digunakan untuk pelajaran di dalam kelas, biasanya rekaman suara seperti ini digunakan di laboratorium bahasa, utamanya bahasa asing. Kita akan diperdengarkan orang asing berbicara dan menuliskan apa yang telah dia bicarakan. Atau bisa juga rekaman itu berisi lagu-lagu bahsa asing, dan kita akan mengisi bait-bait yang kosong dari lagu itu dengan mendengarkan secara seksama dari lagu itu.
b.      Visual.
Media dalam bentuk ini biasanya berupa tulisan atau gambar yang benyak dijumpai di dinding kelas. Media visual ada yang 2 dimensi, dan 3 dimensi. 2 dimensi seperti contohnya gambar organ manusia, gambar chart atau diagram. Dan media tiga dimensi berupa alat peraga untuk pembelajaran, seperti patung tubuh manusia, patung kodok, yang biasanya ditemui di laboratorium sains, digunakan untuk pengamatan.
c.       Audio-visual
Media ini menggabungkan tulisan dan suara. Dalam aplikasinya kita bisa menggunakan Power Point dalam pembelajaran. Bisa diisi dengan animasi dan suara. Audio-visual digunakan dalam pembelajaran kelas, dari computer yang selanjutnya dihubungkan dengan LCD atau proyektor.
d.      Multimedia
Penggabungan dari bermacam media. Media ini menggunakan computer dan internet. Bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Digunakan di dalam kelas ataupun luar kelas. Sebagai contohnya, guru bisa mempunyai blog untuk system pembelajaran ini. Untuk penggunaan media ini di dalam kelas yang harus tersambung dengan internet, tak jarang sekolah-sekolah sekarang yang telah melengkapi sekolahnya dengan wi-fi, dan apabila sekolah tersebut masih terbatas guru bisa menggunakan modem untuk mengakses internet di mana saja.
Untuk penggunaan di luar kelas, guru bisa memberikan tugas kepada para siswanya melalui blog yang dimiliki guru, dan juga mencari referensi-referensi yang diperlukan di internet, di luar jam sekolah. Ini bertujuan untuk mengentas para murid agar tidak “gaptek” gagap teknologi.