Cari Blog Ini

About Me

Foto saya
aku tuch mungkin saat pertama ketemu kesannya kayak anak jutek gitu, tapi padahal nggak lo... aku anaknya baik hati, ya walopun kadang keras kepala sich, hehehe nim ku di kelas : 109421420188

Label

Senin, 20 Desember 2010

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu
(1)          jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan
(2)          jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek
Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu
(1)          Biaya tetap (fixed cost)
(2)          Biaya variabel (variable cost).
Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan
(1)          biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata ,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan
(2)          biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

Sabtu, 18 Desember 2010

BIAYA PRODUKSI STANDAR

Biaya Standar merupakan biaya yang dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya produksi yang meliputi biaya standar bahan langsung, biaya standar tenaga kerja langsung dan biaya standar overhead pabrik variabel.


Biaya Standar Bahan Langsung = Standar Kuantitas x Standar Harga

Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung = Standar Kuantitas x Standar Tarif

Biaya Standar Overhead Pabrik (Variabel) = Standar Kuantitas x Standar Tarif

BIAYA BAHAN BAKU

Bahan (materials) dibedakan menjadi bahan baku dan bahan penolong (indirect materials). Bahan baku adalah semua bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produk jadi, yang dapat ditelusur ke produk jadi, dan yang merupakan bagian terbesar dari biaya produksi. Bahan penolong adalah semua bahan yang bukan termasuk bahan baku.


Siklus akuntansi biaya bahan baku
1. mendapatkan bahan baku dari suplier
2. permintaan bahan baku dari departemen produksi ke departemen gudang
3. penentuan nialai persediaan bahan baku


alokasi biaya angkut:
1. perbandingan harga faktur
2. kuantitas
3. menentukan tarif di muka
4. mengakui biaya angkut, baiaya periodik


jurnal
1. persediaan bahan baku         rp............
                hutang dagang                       rp.............
                kas                                         rp.............
2. hutang dagang                      rp.............
                kas                                         rp.............

BIAYA TENAGA KERJA

Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung (direct labor) dan tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Tenaga kerja langsung adalah semua tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi yang dapat ditelusur ke produk jadi dan merupakan bagian terbesar dari biaya tenaga kerja. Tenaga kerja tidak langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat dipertimbangkan sebagai biaya tenaga kerja langsung.


Permasalahan Tenaga Kerja
1. waktu menganggur karena keterlambatan bahan baku, kerusakan mesin
2. shift premium, perbedaan tarif yang disebabkan perbedaan jam kerja
3. bonus
4. hari cuti/ libur


jurnal 
1.membayar biaya gaji dan upah
beban gaji dan upah                  rp..............
                  kas/ utang gaji dan upah            rp..............


2. distribusi biaya gaji dan upah
persediaan BDP-BTK                 rp.............
BOPss                                        rp.............
                  beban gaji dan upah                  rp...............



BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir. Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) biaya overhead pabrik variabel, (2) biaya overhead pabrik tetap, dan (3) biaya overhead pabrik campuran. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik variabel adalah biaya bahan penolong. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik. Biaya overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMILIHAN
TARIF BIAYA OVERHEAD
Dasar Yang Dapat Digunakan
  a. Output fisik
Estimasi overhead pabrik
------------------------------- =Overhead pabrik per unit
Estimasi unit produksi

b.     b.  Dasar biaya bahan baku langsung
 estimasi overhead pabrik
-------------------------------- x 100= ......%
estimasi biaya bahan baku

c. dasar biaya tenaga kerja langsung
estimasi overhead pabrik
------------------------------- x 100=......%
estimasi biaya tenaga kerja langsung

d. dasar jam tenaga kerja langsung
estimasi overhead pabrik
-------------------------------- = overhead pabrik per jam
estimasi jam tenaga kerja langsung

e. dasar jam mesin
estimasi overhead pabrik
------------------------------- = overhead pabrik per jam mesin
estimasi jam mesin


Senin, 15 November 2010

pengertian akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

indikator spesialisasi dalam akuntansi

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi umum (General Accounting), yaitu bidang khusus akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman pada Standart Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan umum dan laporan khusus disusun untuk membedakan jenis informasi yang diperlukan bagi pimpinan, pemilik/investor, kreditor, badan pemerintah, dan lain-lain.


 2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntansi keuangan atau akuntansi umum.akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan yang menunjang laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayanya laporan keuangan. Dalam perusahaan sering dipekerjakan seorang pemeriksa intern (intern auditor) yang tugasnya menentukan pelaksanaan tiap bagian perusahaan dalam mematuhi kebijakan pimpinan. 

3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Akuntansi biaya berhubungan dengan penetapan dan pengendalian biaya. Pengumpulan dan penganalisisan data biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi (prakiraan) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusunan program perhitungan biaya di masa yang akan datang.  

4. Akuntansi Manajeman (Managerial Accounting) Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) Akuntansi perpajakan berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT) dan pertimbangan kemungkinan timbulnya pajak yang terjadi sebagai konsekuensi adanya transaksi dalam perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan.  

6. SISTEM AKUNTANSI (ACCOUNTING SYSTEM) Sistem akuntansi berhubungan dengan penyusunan rencana, pelaksanaan proses akuntansi, prosedur pengumpulan, dan pelaporan data keuangan sehingga tercipta tata kerja yang efektif dan efisien. 

7. AKUNTANSI ANGGARAN (BUDGETING) Akuntansi anggaran digunakan untuk menyusun rencana keuangan yang berkaitan dengan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk membandingkan antara rencana dan pelaksanaan yang terjadi.  

8. AKUNTANSI PEMERINTAH (GOVERNMENTAL ACCOUNTING) Akuntansi pemerintah berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga pemerintah. Pencatatan itu mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku. 

9. AKUNTANSI PENDIDIKAN (EDUCATIONAL ACCOUNTING) Akuntansi pendidikan berhubungan dengan pengajaran, penyuluhan, penelitian, dan konsultasi di bidang pengembangan akuntansi. 

10. AKUNTANSI SOSIAL (SOCIAL ACCOUNTING) Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya. Misalnya, melakukan perhitungan kepadatan wisata untuk bahan pertimbangan dalam mengalokasikan dana pembangunan di bidang pariwisata.


tugas dalam jabatan akuntansi

1. pelaksana/teknisi (technician/operator)
yaitu pegawai dalam  bidang akuntansi yang bertugas melaksanakan pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. pembagian tugas dan jenis jabatan dalam tingkatan pelaksanaan dapat berbeda pada setiap orang atau perusahaan , tergantung dari besar kecil orang tersebut
pembagian berdasarkan:
a. jenjang pekerjaan yang dipegang: pemegang buku harian/ jurnal, pemegang buku besar, penyususnan laporan keuangan
b. bidang: pemegang akun kas, pemegang akun persediaan
c. jenjang kepangkatan: pelaksana, staff, supervisor, kepala bagian akuntansi (manajer akuntansi)

2. pemeriksa (auditor)
a. intern audit merupakan pegawai perusahaan yang bersangkutan bertugas memeriksa pembukuan perusahaan tersebut karena sifatnya intern maka seseorang pemeriksa intern tidak perlu harus bergelar akuntan (AKT), namun memiliki kemampuan mengadakan pemeriksaan baik karena pendidikan formal, kursus, maupun pengalaman pekerjaan
b. pemeriksa eksternal, akuntan publik: pemeriksa pembukuian yang berasal dari perusahaan yang independen, tetapi pegawai dari kantor akuntan publik (KAP) dan bergelar akuntan yang mempunyai register departemen keuangan

Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.....
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.... :)
4. Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung... :(
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
8. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

Prinsip-Prinsip Akuntansi

Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Setiap unit ekonomi memiliki transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, transaksi
penjualan kredit, penjualan kredit dan transaksi non kas yang lain. Transaksi-transaksi
tersebut perlu dicatat, diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan kepada berbagai
pihak.
Kekayaan yang dimiliki perusahaan disebut harta atau aktiva (assets), sedang
hak/klaim atas kekayaan tersebut disebut sebagai hak atas kekayaan (equity).
Jumlah kekayaan (aktiva) suatu perusahaan akan sama dengan jumlah hak terhadap
kekayaan tersebut. Sehingga hubungan antara keduanya dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan sebagai berikut :

AKTIVA = HAK KEKAYAAN

Hak atas kekayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu hak dari para kreditur dan hak dari
pemilik. Hak dari kreditur atas kekayaan perusahaan merupakan hutang perusahaan,
dan hak dari pemilik merupakan modal, maka persamaan di atas dapat ditulis :

AKTIVA = HUTANG + MODAL
Atau
AKTIVA – HUTANG = MODAL

Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.

Definisi dari setiap unsur laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan

2. Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban

4. Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal

5. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Pengertian Harta, Utang, Modal

Aktiva (harta, kekayaan, assets) : jenis-jenis kekayaan yang dimiliki
perusahaan berupa :
1. Aktiva yang materiil (tangible assets) : uang,
persediaan inventaris, gedung.
2. Aktiva yang immateriil (intangible assets) : hak
patent, merek, goodwill.
3. Hak untuk menerima kekayaan/jasa-jasa dari
pihak lain : piutang.

Hutang (kewajiban, liabilities) : kewajiban untuk membayar sejumlah uang ataupun
kekayaan maupun jasa-jasa tertentu.

Modal : selisih antara kekayaan dengan hutang. sisa hak terhadap harta suatu perusahaan setelah dikurangi dengan hak pihak ketiga Pendapatan yang merupakan kenaikan harta perusahaan yang disebabkan oleh adanya transaksi dengan pihak ketiga. Beban-beban yang merupakan penurunan harta yang dsisebabkan oleh terjadinya aktivitas dalam rangka untuk memeperoleh pendapatan. Investasi merupakan penyerahan harta oleh pemilik kepada perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya. Pengambilan pribadi (prive) yang merupakan pengambilan harta perusahaan baik berupa kas maupun non kas untuk keperluan pribadi.

Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi dapat dijabarkan sebagai berikut:
* Harta = Utang + Modal
* Utang = Harta - Modal
* Modal = Harta - Utang
Untuk yang lebih kompleksnya, persamaan dasar akuntansi juga dapat dirumuskan sebagai berikut:

* Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan

Berdasarkan persamaan dasar akuntansi di atas, kita dapat menyusun mekanisme debet dan kredit seperti berikut:

transaksi dalam Pers. Dasar Akuntansi

transaksi 1
Tanggal 5 Januari 2001 PO. TRAVEGO membeli 4 buah bus baru
seharga Rp. 1,600,000,000. secara tunai, dengan demikian uang kas
berkurang Rp.1,600,000,000.

                                                     AKTIVA = MODAL
                                         Kas +Kendaraan = Modal Tn. Setra
Saldo awal  2,000,000,000.                          = Rp. 2,000,000,000.
(b)      (1,600,000,000) Rp. 1,600,000,000.  = -
Saldo akhir     400,000,000 1,600,000,000.  = 2,000,000,000

transaksi 2
Pada tanggal 6 Januari 2001 dibeli barang-barang peralatan seperti tape
dan speaker bus sebesar Rp. 2,000,000. secara kredit.

                                                                      AKTIVA = PASIVA
                                   Kas +Perlengkapan +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal     400,000,000                     1,600,000,000. = 2,000,000 + 2,000,000,000
(c)                                       2,000,000
Saldo akhir   400,000,000 + 2,000,000 + 1,600,000,000. = 2,000,000 + 2,000,000,000

Laporan Keuangan

Laporan keuangan (Financial Statement) digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.
Urut-urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan keuangan adalah:
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Capital Statement)
Laporan Ekuitas Pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu.
3. Neraca (Ballance Sheet)
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada akhir periode. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)