Cari Blog Ini

About Me

Foto saya
aku tuch mungkin saat pertama ketemu kesannya kayak anak jutek gitu, tapi padahal nggak lo... aku anaknya baik hati, ya walopun kadang keras kepala sich, hehehe nim ku di kelas : 109421420188

Label

Senin, 03 Januari 2011

makalah sosiologi "freestyle"

BAB II
METODE PENULISAN DAN LOKASI

           
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, melalui penyebaran angket, tekhnik wawancara, dan pengambilan data secara skunder (arsip).
            Metode kualitatif adalah Metode penelitian yang dilakukan dengan cara penyebaran angket yang diserahkan kepada para

3.1              Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian di lakukan di beberapa tempat yang ada di kota Mojokerto diantaranya jogging track, gedung olah raga (sooko), surodinawan sebelah selatan, Jl gajah mada (depan kantor wali kota) dengan penyebaran angket.
Penyebaran angket di sebarkan kepada para freesrylers dan masyarakat atau siswa-siswi SMAN 1 SOOKO yang berlokasikan di jalan RA Basuni 361 sooko.
Pengambilan data sekunder (arsip) dilakukan di internet dan media cetak seperti koran, tabloid, majalah otomotif.

3.2 Populasi dan Sampel
populasi dalam penelitian ini adalah para freestyle dan para remaja yang bersekolah di SMAN 1 SOOKO Mojokerto. Untuk pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.
Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.
Sampling yang purposive adalah sampel yang di pilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian.
Dalam penelitian ini, sampel yang di pilih adalah para freestyle dan siswa-siswi SMAN 1 SOOKO Mojokerto yang memiliki pengetahuan tentang freestyl dan para freestyle.kemudian dipilih 50 orang siswa-siswi SMAN 1 SOOKO dan 50 orang freestyle secara acak dari sampel yang memenuhi syarat untuk mengisi angket.
3.2              Metode Penelitian
3.3.1 Metode Angket
   Angket tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan masalah penelitian. Tiap pertanyaan mempunyai jawaban yang memiliki makna dalam menguji hipotesa maupun pertanyaan.
3.3.2 Metode wawancara
   wawancara adalah proses memeperoleh keterangan untuk tujuan penelitian denagan cera Tanya jawab secara langsung anatara si penannya dengan responden.
   Wawancara dilakukan di tempat-tempat yang biasa di gunakkan para freestyler untuk berartraksi dan para masyarakat.








BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN


3.2.1        Faktor penyebab anak-anak berfreestyle

Banyak anak muda sekarang melakukan hal-hal yang dianggap menarik bagi mereka. Hal menarik itu salah satunya adalah melakukan freestyle, merka melakukan hal itu dengan motor mereka yang telah di modifikasi atau tidak di modifikasi. Biasanya mereka berfreestyle dijalan-jalan kecil dan di taman-taman kota. Berdasarkan hasil pengamatan kami yang digambarkan pada tabel di bawah ini yang mengenai faktor penyebab anak –anak berfreestyle dan hasil ini di dapat dari penyebaran angket kami :



No
Faktor penyebab
Presentase
1
Biar terkenal
32 %
2
Biar tidak kelihatan katrok
10 %
3
Cari tantangan
27 %
4
Bikin hidup enggak basi
7 %
5
Mengembangkan karya ekstrim
2 %
6
Banyak dukungan
4 %
7
Trend anak muda
20 %

            Dari tabel di atas kami berkesimpulan bahwa anak muda melakukan freestyle di motivasi rasa untuk terkenal dan untuk mencari tantangan, tapi berkemungkinan juga freestyle merupakan trend anak muda pada saat ini.
            Kami dapat menyimpulkan seperti itu karena kami melihat data di atas yang menunjukan presentasi faktor penyebab anak berfreestyle untuk jawaban “biar tekenal” menunduduki angka tertinggi (32 %) dan di ikuti jawaban dari tantangan (27 %) dan trend anak muda sebesar (20 %). Dalam hal ini faktor diatas adalah merupakan faktor penyebab anak muda berfreestyle.



3.2              Akibat yang ditimbulkan melakukan freestyle
Berfreestyle motor itu sekarang sangat diminati oleh anak muda karena melalui freestyle motor, mereka beranggapan bahwa mereka dapat terkenal dan menjadi popular, tapi di samping terkenal mereka harus tahu akibat yang ditimbulkan melakukan freestyle. Di sini kami mengambil 2 dampak yang ditimbulkan oleh freestyle tersebut.

3.2.1        Dampak positive
Berfreestyle juga dapat menimbulkan dampak positive. Di sini kami melakukan pengamatan secara kuantitatif sehingga kami dapat mengambil data dari pengamatan angket sebagai berikut :


No
Dampak positive
Presentase
1
Jauh dari narkoba dan miras
5 %
2
Bisa jadi penghasilan
35 %
3
Banyak kenalan dan teman baru
39 %
4
Menghibur masyarakat
10 %
5
Dapat melatoh skil
11 %

Dari data di atas dapay disimpulkan bahwa dampak positive dari berfreestyle adalah bisa jadi penghasilan dan banyak teman menduduki angka tertinggi (35 %) dalam melakukan freestyle. kemungkinan hal ini di karenakan banyaknya anak muda yang mempunyai anggapan seperti itu.

3.2.2        Dampak Negative
Seain adanya dampak positif ada juga dampak negativenya yang sangat berbahaya bagi anak-anak muda yang melakukan freestyle sendiri dan bagi masyarakat. tetapi dampak negatifnya sering tidak dihiraukan oleh anak muda. Dari masalah tersebut kami membuat data dari penyebaran angket sebagai berikut :




No
Dampak negatif
Presentase
1
Sepeda motor cepat rusak
12 %
2
kecelakaan
50 %
3
Menggangu lalu lintas
5 %
4
Pergaulan bebas
3 %
5
Menggangu orang lain
30 %


Dari data diatas dampak negative adalah dapat menimbulkan kecelakaan yang semua orang tidak menginkannya. Karena pendapat tentang dampak negative untuk hal kecelakaan mempunyai respon yang sangat tinggi pada masyarakat, tapi sekarang bahaya tersebut tidak dihiraukan oleh freestylers. Dari hal kecelakaan masyarakat juga merasa terganggu. Karena freestyle selama ini meresahkan masyarakat itu terlihat pada perolehan presentasenya yang mencapai 30 %.


3.3              Macam-macam Gaya freestyle
Anak muda sekarang menganggap frestyle adalah hal atau suatu kegiatan yang sangat menyenangkan. Sehingga mereka dapat membuat banyak kreasi dengan membuat gaya freestyle-freestyle. Kadang-kadang gaya tersebut diperoleh anak muda dari melihat dalam situs internet tersebut mencakup gaya-gaya freestyle yang sangat menarik dari luar negeri. Sehingga anak-anak muda dapat menirunya ataupun melakukannya. Dan bahwa mereka dapat melakukan yang lebih baik dan cepat. Dan dari penyebaran angket kami memperoleh beberapa macam gaya dari para freestyler di Mojokerto maupun siswa-siswi SMAN 1 SOOKO. Dari hasil penyebaran angket yang kami lakukan, kami dapat mengetahui berbagai gaya yang biasanya dilakukan oleh para freestyler. Gaya-gaya tersebut sebagai berikut:

1. Whelie
            Whelie merupakan gaya mengangkat roda depan dengan berjalan.

2. Stooping
            Stooping merupakan gaya kebalikan dari whelie yaitu mengangkat roda belakang dengan cara mengerem roda depan sehingga roda belakang akan naik atau terangkat
3. Burn out
            Burn out merupakan gaya freestyle yang memutar sepeda berulang kali. Tanpa menaiki sepedatersebut

4. Titanic
            Titanic merupakan gaya dengan meniru Leonardo de caprio pada adegan film titanic, yaitu menaiki sepeda motor tanpa menyetir dan berdiri pada joknya dengan tangan di rentangakan kesampaing.

            Gaya di atas merupakan gaya yang sering digunakan dalam berfreestyle anak muda saat ini.


3.4              Upaya Agar Freestyle Dapat Dipandang Baik Masyarakat

Berdasarkan penyebaran angket yang kami sebarkan kepada para freestyler dan siswa-siswi SMAN 1 SOOKO secara acak dapat disimpulkan bahwa upaya agar freestyle dapat dipandang baik oleh masyarakat dapat dilakukan dengan banyak macam cara, namun untuk melakukanya diperlukan banyak campur tangan dari berbagai pihak. Misalnya saja:

1.      Dari para freestyler
Agar freestyle dapat dipandang baik oleh masyarakat, para freestyler sewaktu melakukan freestyle harus memilih waktu dan tempat yang tidak membahayakan orang lain, serta freestyler harus memakai perlengkapan yang dapat menjaga freestyler dari cedera.



2.      Dari pihak berwenang atau polisi
Pihak berwenang atau polisi harus mengawasi jalannya freestyle dan memberi ijin kegiatan tersebut asalkan dapat memenuhi persyaratan.
3.      Dari pihak pemerintah
Pemerintah harus memberi izin ataupun membuatkan tempat khusus bagi freestyler. Agar mereka lebih leluasa dalam melakukan freestyle dan tidak lagi merugikian atau membahayakan orang lain serta pemerintah harus mengadakan event-event atau lomba antar club sehingga masyarakat tidak lagi memndang freestyle dengan sebelah mata.

4.      Dari pihak masyarakat
Masyarakat seharusnya tidak memndang freestyle dengan sebelah mata dan masyarakat harus menerima adanya kegiatan tersebut asalkan dalam melakukannya tidak melewati batasan-batasan norma yang berlaku.

            Adapun upaya-upaya lain yang diperoleh dari penyebaran angket agar freestyle dapat dipandang baik oleh masyarakat, antara lain :
·    apabila melakukan freestyle haurs tidak mengganggu kepentingan umum atau pun membahayakan orang lain
·    membentuk club sehingga freestyler yang tidak memiliki club dan yang seringkali berulah dijalan umum dapat bergabung sehingga freestyler tersebut tidak lagi berulah dengtan kemauannya sendiri tetapi harus mengikuti peraturan club.
·    Diadakannya lomba-lomba antar club
·    Dijadikannya freestyle sebagai kegiatan yang mengisi ataupun pembukaan dalam event-event yang diselenggarakan pemerintah ataupun organisasi-organisasi lain
·    Disiarkannya kegiatan freestyle di tv, media cetak, ataupun media lain, sehingga masyarakat merasa kegiatan freestyle merupakan kegiatan positif
·    Club-club freestyle mengadakan kegiatan sosial maupun kegiatan-kegiatan lain yang dapat menghibur masyarakat.  



KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori
            2.1.1 Freestyle Dalam Kehidupan Remaja
                        Dewasa ini, freestyle merupakan gaya hidup yang banyak diminatai para remaja dan freestyle berkembang sangat pesat di Indonesia saat ini. Di Kabupaten Mojokerto freestyle merupakan maianan anak remaja saat ini. Hal ini di buktikan dengan adanya club-club yang biasanya berlatih freestyle di tempat-tempat tertentu. Contohnya saja di jogging track, GOR atau gedung olah raga yang ada di sooko, jalan gajah mada (di depan kantor walikota), surodinawan, dan lain-lain. Para freestyler tidak hanya para remaja tetapi juga orang dewasa yang penggila freestyle.
            Freestyle sangat banyak diminati para remaja karena dapat memberi kepuasan tersendiri bagi mereka. Selain memberi kepuasan tersendiri, frestyle juga memberi dampak negative, misalnya membuat angka kecelakaan meningakat, berkurangnya ketika belajar, tidak mematuhi peraturan, dan lain sebagainya.
2.3       Hipotesis
            freestyle merupakkan gaya hidup yang dapat dikatakan gaya hidup yang trend saat ini. Banyak macam gaya freestyle seperti stopping, jumping, wheelie ,burn out. Freestyle mempunyai akibat positif dan negative, yang positif yaitu dapat memberi kepuasan tersendiri, dan jika yang negatife yaitu dapat membahayakan jiwa mereka sendiri dan orang lain serta dapat memperbanyak kasus kecelakaan. Para remaja mengikuti freestyle dikarenakan faktor terpengaruh dari teman. Meskipun resikonya tinggi masih banyak saja peminat permainan maut itu.

2.2       METODE PENULISAN DAN LOKASI
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, melalui penyebaran angket, tekhnik wawancara, dan pengambilan data secara skunder (arsip).
            Metode kualitatif adalah Metode penelitian yang dilakukan dengan cara penyebaran angket yang diserahkan kepada para

2.2.1        Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian di lakukan di beberapa tempat yang ada di kota Mojokerto diantaranya jogging track, gedung olah raga (sooko), surodinawan sebelah selatan, Jl gajah mada (depan kantor wali kota) dengan penyebaran angket.
Penyebaran angket di sebarkan kepada para freesrylers dan masyarakat atau siswa-siswi SMAN 1 SOOKO yang berlokasikan di jalan RA Basuni 361 sooko.
Pengambilan data sekunder (arsip) dilakukan di internet dan media cetak seperti koran, tabloid, majalah otomotif.

2.2.2    Populasi dan Sampel
populasi dalam penelitian ini adalah para freestyle dan para remaja yang bersekolah di SMAN 1 SOOKO Mojokerto. Untuk pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.
Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.
Sampling yang purposive adalah sampel yang di pilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian.
Dalam penelitian ini, sampel yang di pilih adalah para freestyle dan siswa-siswi SMAN 1 SOOKO Mojokerto yang memiliki pengetahuan tentang freestyl dan para freestyle.kemudian dipilih 50 orang siswa-siswi SMAN 1 SOOKO dan 50 orang freestyle secara acak dari sampel yang memenuhi syarat untuk mengisi angket.
2.2.4        Metode Penelitian
2.2.4.1 Metode Angket
   Angket tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan masalah penelitian. Tiap pertanyaan mempunyai jawaban yang memiliki makna dalam menguji hipotesa maupun pertanyaan.
2.2.4.2 Metode wawancara
   wawancara adalah proses memeperoleh keterangan untuk tujuan penelitian denagan cera Tanya jawab secara langsung anatara si penannya dengan responden.
   Wawancara dilakukan di tempat-tempat yang biasa di gunakkan para freestyler untuk berartraksi dan para masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar